Bismillah

Foto saya
"wahai orang-orang beriman! bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akherat), dan bertaqwalah kepada Allah. sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.."

:::::::

Photobucket

9 Nov 2010

Babi: Gudang Parasit dan Bakteri Berbahaya




Babi adalah hewan yang sangat kotor, dia biasanya memakan segala sesuatu yang diberikan kepadanya, baik kotoran maupun bangkai bahkan kotorannya sendiri atau kotoran manusia akan dia makan. Babi memiliki tabiat malas, tidak suka cahaya matahari, tidak suka berjalan-jalan, sangat suka makan dan tidur, memiliki sifat paling tamak. Semakin bertambah usia, babi akan semakin bodoh dan malas, tidak memiliki kehendak dan berjuang bahkan untuk membela diri sendiri saja enggan.
Oleh karena itu babi, banyak menimbulkan penyakit pada manusia. Babi dianggap hewan yang tidak layak dikonsumsi. Di antara parasit-parasit ini adalah sebagai berikut:

1. Cacing Taenia Solium
Parasit ini berupa larva yang berbentuk gelembung pada daging babi atau berbentuk butiran-butiran telur pada usus babi. Jika seseorang memakan daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka dinding-dinding gelembung ini akan dicerna oleh perut manusia, dan larva-larva itu kemudian akan tumbuh di usus manusia. Peristiwa ini akan menghalangi perkembangan tubuh dan akan membentuk cacing pita yang panjangnya bisa mencapai 10 kaki, yang menempel di dinding usus dengan cara menempelkan kepalanya lalu menyerap unsur-unsur makanan yang ada di lambung. Hal itu bisa menyebabkan seseorang kekurangan darah dan gangguan pencernaan, karena cacing ini dapat mengeluarkan racun.
Apabila pada diri seseorang — khususnya anak-anak– telah diketahui terdapat cacing ini di lambungnya, maka dia akan mengalami histeria atau perasaan cemas. Terkadang larva yang ada di dalam usus manusia ini akan memasuki saluran peredaran darah dan terus menyebar ke seluruh tubuh, termasuk otak, hati, saraf tulang belakang, dan paru-paru. Dalam kondisi seperti ini cacing tersebut dapat menyebabkan penyakit yang mematikan.

2. Cacing Trichinila Spiralis
Cacing ini ada pada babi dalam bentuk gelembung-gelembung lembut. Jika seseorang mengonsumsi daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka gelembung-gelembung — yang mengandung larva cacing ini — dapat tinggal di otot dan daging manusia, sekat antara paru dan jantung, dan di daerah-daerah lain di tubuh. Penyerangan cacing ini pada otot dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan menyebabkan gerakan jadi lambat, ditambah lagi sulit melakukan aktivitas. Sedang keberadaannya di sekat tersebut akan mempersempit pernafasan, yang bisa berakhir pada kematian.

3. Cacing Schistosoma Japonicum
Ini adalah cacing yang lebih berbahaya daripada cacing schistosoma yang dikenal di Mesir. Dan babi adalah satu-satunya binatang yang mengandung caciong ini. Cacing ini dapat menyerang manusia apabila mereka menyentuh atau mencuci dengan air yang mengandung larva cacing ini yang biasanya datang dari kotoran babi yang masuk ke dalamnya. Cacing ini dapat membakar kulit manusia serta dapat menyelinap ke dalam darah, paru, dan hati. Cacing ini berkembang sangat cepat, dalam sehari bisa mencapai lebih dari 20000 telur, yang dapat membakar kulit, lambung dan hati, terkadang dapat menyerang otak dan saraf tulang belakang yang bisa menyebabkan kelumpuhan dan kematian.

4. Fasciolepsis Buski
Parasit ini hidup di usus halus babi dalam waktu yang lama. Ketika terjadi percampuran antara usus dan tinja, parasit ini akan berada dalam bentuk tertentu yang bersifat cair yang bisa memindahkan penyakit pada manusia. Kebanyakan jenis parasit ini terdapat di daerah Cina dan Asia Timur. Parasit ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan, diare dan pembengkakan di sekujur tubuh, yang bisa menyebabkan kematian.
5. Cacing Ascaris
Panjang cacing ini sekitar 10 inci. Cacing ini bisa menyebabkan radang paru, batang tenggorokan, dan penyumbatan lambung. Cacing ini tidak bisa dibasmi di dalam tubuh kecuali dengan operasi.

6. Cacing Anklestoma
Larva cacing ini masuk ke dalam tubuh dengan cara membakar kulit ketika seseorang berjalan, mandi atau minum air yang tercemar. Cacing ini bisa menyebabkan diare dan pendarahan di tinja, yang bisa menyebabkan terjadinya kekurangan darah, kekurangan protein dalam tubuh, pembengkakan tubuh dan menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan fisik dan mental, lemah jantung dan akhirnya bisa menyebabkan kematian.

7. Calonorchis Sinensis
Ini sejenis cacing yang menyelinap dan tinggal di dalam air empedu hati babi, yang merupakan sumber utama penularan penyakit pada manusia. Cacing ini terdapat di Cinda dan Asia Timur, karena orang-orang di sana biasa memelihara dan mengonsumsi babi. Virus ini bisa menyebabkan pembengkakan hati manusia dan penyakit kuning yang disertai diare yang parah, dan tubuh menjadi kurus dan berakhir dengan kematian.

8. Cacing Paragonimus
Cacing ini hidup di paru-paru babi. Cacing ini tersebar luas di Cina dan Asia Tenggara tempat dimana babi banyak dipelihara dan dikonsumsi. Cacing ini bisa menyebabkan radang pada paru-paru. Sampai sekarang belum ditemukan cara membunuh cacing di dalam paru-paru. Tapi yang jelas cacing ini tidak terdapat, kecuali di tempat babi hidup. Parasit ini bisa menyebabkan pendarahan paru-paru kronis, dimana penderitanya akan merasa sakit, ludah berwarna coklat seperti karat, karena terjadi pendarahan pada kedua paru.

9. Swine Erysipelas
Parasit ini terdapat di kulit babi. Parasit ini selalu siap pembakaran pada klit manusia yang mencoba mendekati atau berinteraksi dengannya. Parasit ini bisa menyebabkan radang kulit manusia yang memperlihatkan warna merah dan suhu tubuh tinggi.
Sedang kuman-kuman yang ada pada babi dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, antara lain:

1. TBC
Penyakit ini mungkin berasal dari babi yang dagingnya dimakan oleh manusia tanpa dimasak dengan baik. Bisa juga terjadi hanya dengan menyentuhnya.
2. Cacar (Small Pox)
Virus ini pindah dari babi ke tubuh manusia dengan cara persentuhan atau memakan daging yang terkena penyakit ini.
3. Gatal-Gatal (Scabies)
Penyakit ini bisa mengenai manusia dengan cara menyentuh kulit babi.
4. Kuman Rusiformas
Yaitu kuman yang bisa melakukan pembusukan pada kedua kaki dan sulit untuk disembuhkan.
5. Salmonella Choler Suis
6. Blantidium Coli
Babi dianggap sebagai hewan utama yang menjadi tempat tumbuh suburnya parasit ini, yang menyebabkan disentri parah pada seseorang.
7. Mikroba Brocellosis
Kotoran babi dianggap sebagai sumber utama munculnya mikroba ini. Penyakit yang ditimbulkan oleh mikroba ini sangat menular yang dapat menimbulkan penyakit di daerah sekitarnya, serta bisa menyebabkan demam malta fever pada manusia.
8. Mikroba Toxoplasma Gondi
Mikroba ini banyak sekali terdapat di tempat-tempat pemeliharaan babi. Penyakit ini menyerang manusia melalui makanan yang tercemar oleh kotoran babi atau menghirup udara atau debu yang mengandung gelembung-gelembung mikroba ini.
Mikroba ini bisa masuk pada getah bening, limpa dan hati. Hal itu menyebabkan demam yang panjang dan menurunnya imunitas tubuh, radang otot dan jantung. Serta bisa menyebabkan gangguan pernafasan, karena mikroba ini juga menyerang paru. Bisa juga menyerang mata berupa peradangan parah pada daerah mata, yang akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.
Mikroba ini pun bisa menyerang sel-sel telinga bagian dalam yang bisa menyebabkan ketulian. Terkadang menyerang wanita hamil, yang karenanya janin yang lahir akan meninggal beberapa hari atau beberapa minggu setelah kelahiran. Atau bisa juga, bayi akan lahir dalam keadaan cacat.
so, keep take care your health!
Sumber: Buku Pola Makan Rasulullah oleh Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad

Akan Selau Ada Pahlawan Di Setiap Kezhaliman






Ibrahim gagah menantang Raja Namruj yang tengah geram, dikelilingi sejumlah pasukan dan beberapa algojonya, Namruj bertanya, “Hai anak kecil, kamukah yang menghancurkan patung-patung sesembahan kami?”. Dengan enteng Ibrahim berkata, “Tanyakan saja pada patung yang lebih besar itu, mungkin dia yang melakukannya karena kapak itu masih tergantung padanya,” ledek Ibrahim sambil menunjuk patung yang besar yang sengaja tidak dihancurkannya. Tentu saja Raja Namruj yang terkenal kejam itu semakin berang mendengar jawaban Ibrahim. Bukan hanya karena merasa dipermainkan seorang anak kecil, melainkan juga, jawaban itu, terasa menohok sisi kebodohan dirinya dan semua pengikutnya dengan menyembah sesuatu yang tak memiliki kuasa melakukan satu apapun.
Alhasil, keberangan yang bercampur perasaan terhina Raja Namruj membuat Ibrahim ‘dihadiahi’ hukum bakar, selain karena Ibrahim adalah tersangka utama pelaku ‘teror’ terhadap tempat ibadah kaum yang dipimpin Raja Namruj itu. Namun kuasa Allah bermain, makar apapun yang dibuat manusia takkan pernah bisa mengalahkan makar Allah. Seganas dan semerah menyala api membakar tubuh Ibrahim kecil, tak sedikitpun kulitnya tersentuh oleh jilatan api.

Kisah lain, Daud yang memiliki kemampuan berperang yang hebat tak gentar menghadapi pertarungan “semut lawan gajah” melawan Raja Jalut yang terkenal bengis dan kejam. Daud yang berasal dari kalangan bawah dengan berbekal sebilah pedang tanpa baju besi, akhirnya mampu mengalahkan Raja Jalut yang besar dengan segudang pengalaman bertarungnya. Dalam versi barat, kisah ini dikenal dengan “David Versus Goliath”.

Sementara itu, seorang utusan Allah lainnya, Musa dengan ditemani saudaranya Harun, menentang kekejaman ‘ayah asuhnya’ sendiri, Raja Fir’aun yang zhalim dan diktator. Kekuasaanya yang begitu tinggi membuat Fir’aun teramat angkuh menobatkan diri sebagai Tuhan. Kesombongan yang didukung oleh seorang ilmuan hebat bernama Hamman dan seorang kaya bernama Qarun, jadilah ia semakin jumawa. Fir’aun yang terkenal kejam tidak ingin seseorang kelak menghancurkannya, maka kemudian atas perintahnya, semua bayi laki-laki yang lahir pada masa pemerintahannya pun dibunuhi. Sekali lagi, Kuasa Allah bermain, bahwa kemudian seorang pemuda Musa yang justru hidup di lingkungan istana Fir'aun oleh lembutnya kasih sayang Asiah, menenggelamkan Raja zhalim itu ke dasar lautan. 

Dalam khazanah barat, kita pun mengenal kisah yang hampir serupa, yakni kisah kepahlawanan yang berasal dari orang-orang kecil yang menentang kezhaliman penguasa. Cerita rakyat Robin Hood mungkin bisa menjadi contoh. Berjuang dari pedalaman hutan Sherwood, Robin bersama para pengikut setianya ‘merampok’ harta para bangsawan yang hendak menyerahkan upeti kepada King Richard The Lionheart. Otomatis, meski makin dicintai rakyat kecil, sepak terjang si pemanah ulung itu menempatkannya dalam daftar buronan nomor wahid di Inggris saat itu.

Cerita yang hampir sama juga dilakukan legenda Meksiko, Zorro. Dibalik topeng yang menyembunyikan identitasnya, Zorro membantu orang-orang lemah untuk melawan dan bangkit dari ketertindasan. Mungkin dua cerita diatas hanyalah mitos atau sekedar cerita rekaan. Namun setidaknya memberikan satu hikmah, bahwa harus ada orang-orang pemberani untuk melawan kezhaliman.

Nampaknya, soal keberadaan orang-orang besar yang berlaku zhalim di setiap negeri di setiap zaman sudah menjadi sunnatullah. Hal itu ditegaskan-Nya dalam Surat Al An’aam ayat 123: “Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. ...”

Kalau dulu ada Ibrahim yang menentang Namruj, Daud versus Jalut, Musa yang menenggelamkan Fir’aun serta masih banyak lagi tokoh kepahlawanan yang berani berdiri menantang segala bentuk kezhaliman di muka bumi dalam satu negeri, kini disaat negeri ini, agama ini tengah dihujani dengan cobaan bertubi-tubi, oleh kekuatan-kekuatan yang terus merongrong, menteror bahkan mencoba menjadikan agama ini hitam pekat oleh karena kejahilan orang-orang yang tak bertanggungjawab, adakah lagi pahlawan-pahlawan yang menjadi tameng pembela seperti halnya Ibrahim, Daud dan Musa? Tentu saja ada. Karena gemuruh jihad tengah bergelora dalam dada-dada para pahlawan itu. Tinggal bagaimana diri ini menentukan sikap, memadamkan gemuruh itu dan membiarkan orang lain mengambil kesempatan menorehkan nama pada kemuliaan atau menjadikan gemuruh itu sebuah halilintar yang menggetarkan nyali musuh Allah. Bagaimana dengan kezaliman di Indonesia??
Andakah pahlawan yg di tunggu?? jadilah cahaya pemadam kezaliman di negrimu.
 Wallaahu a’lam bishshowaab.

(Bayu Gautama + di edit dan di tambah sekadarnya)

Cinta Tak Terbalas






Kadang saya iri melihat orang-orang di sekeliling saya, disayangi oleh “seseorang”. Apalagi di bulan Februari. Di mana-mana nuansanya Valentine. Saya memang penganut “tiada pacaran sebelum akad”, tapi sebagai manusia kadang timbul juga perasaan ingin diperhatikan secara istimewa.
Saya tidak pernah tahu rasanya candle light dinner. Pun tidak pernah menerima bunga mawar merah. Tidak ada yang menawarkan jaketnya saat saya menggigil kedinginan. Atau berpegangan tangan sambil melihat hujan meteor. (Deuh, Meteor Garden banget! He..he...)

Yah, mungkin saya bisa merasakan sekilas hal-hal itu kalau saya sudah menikah. Mungkin. Mudah-mudahan. Tapi sampai saatnya tiba, bagaimana caranya supaya tidak kotor hati?
Lalu saya pun tersadar, tiga kata cinta yang saya rindukan itu sudah sering saya dengar. Orang tua saya selalu mengucapkannya. Memanggil saya dengan “sayang” betapapun saya telah menyusahkan dan sering menyakiti mereka. Mungkin mereka bahkan memanggil saya seperti itu sejak saya belum dilahirkan. Padahal belum tentu saya jadi anak yang bisa melapangkan mereka ke surga... Belum tentu bisa jadi kebanggaan... Jangan-jangan hanya jadi beban...
Tatapan cinta itu juga sering saya terima. Dari ibu yang bergadang menjaga saya yang tengah demam... Dari ayah yang dulu berhenti merokok agar bisa membeli makanan untuk saya... Dari teman yang beriring-iring menjenguk saya ketika dirawat di rumah sakit... Dari adik yang memeluk saya ketika bersedih. Dari sepupu yang berbagi makanan padahal ia juga lapar. Dari orang tua teman yang bersedia mengantarkan saya pulang larut malam. Betapa seringnya kita tidak menyadari...
Tidak hanya dari makhluk hidup. Kasih dari ciptaan Allah lainnya juga melimpah. Matahari yang menyinari dengan hangat. Udara dengan tekanan yang pas. Sampai cinta dari hal yang mungkin selama ini tidak terpikirkan. Saya pernah membaca tentang planet Jupiter. Sebagai planet terbesar di tata surya kita, Jupiter yang gravitasinya amat tinggi, seakan menarik bumi agar tidak tersedot ke arah matahari. Benda-benda langit yang akan menghantam bumi, juga ditarik oleh Jupiter. Kita dijaga! (Maaf buat anak astronomi kalau salah, tapi setahu saya sih kira-kira begitulah)

Di atas segalanya, tentu saja ada cinta Allah yang amat melimpah. Duh... Begitu banyaknya berbuat dosa, Allah masih berbaik hati membiarkan saya hidup... Masih membiarkan saya bersujud walau banyak tidak khusyunya. Padahal kalau Ia mau, mungkin saya pantas-pantas saja langsung dilemparkan ke neraka Jahannam... Coba, mana ada sih kebutuhan saya yang tidak Allah penuhi. Makanan selalu ada. Saya disekolahkan sampai tingkat tinggi. Anggota tubuh yang sempurna. Diberi kesehatan. Diberi kehidupan. Apalagi yang kurang? Tapi tetap saja, berbuat maksiat, dosa... Malu...
Tentu ada ujian dan kerikil di sepanjang kehidupan ini. Tapi bukankah itu bagian dari kasih-Nya juga? Bagaimana kita bisa merasakan kenikmatan jika tidak pernah tahu rasanya kepedihan? Buat saudaraku yang diuji Allah dengan cobaan, yakinlah bahwa itu cara Allah mencintai kita. Pasti ada hikmahnya. Pasti!
Jadi, selama ini ternyata saya bukan kekurangan cinta. Saya saja yang tidak pernah menyadarinya. Bahkan saya tenggelam dalam lautan cinta yang begitu murni.

Sekarang pertanyaannya, apa yang telah kita lakukan untuk membalasnya? Kalau saya, (malu nih..) sepertinya masih sering menyakiti orang lain. Sadar ataupun tidak sadar. Kalaupun tidak sampai menyakiti, rasanya masih sering tidak peduli dengan orang. Apalagi pada Allah... Begitu besarnya cinta Allah pada saya dan saya masih sering menyalahgunakannya. Mata tidak digunakan semestinya... Lisan kejam dan menyayat-nyayat... Waktu yang terbuang sia-sia...
Kalau sudah seperti ini, rasanya iri saya pada semua hal-hal yang berbau “pacaran pra nikah” hilang sudah. Minimal, berkurang drastislah. Siapa bilang saya tidak dicintai? Memang tidak ada yang mengantar-antar saya ke mana-mana, tapi Allah mengawal saya di setiap langkah. Tidak ada candle light dinner, tapi ada sebuah keluarga hangat yang menemani saya tiap makan malam. Tidak ada surat cinta, tapi bukankah Allah selalu memastikan kebutuhan saya terpenuhi? Bukankah itu juga cinta?

Entah cinta yang “resmi” itu akan datang di dunia atau tidak. Tapi ingin rasanya membalas semua cinta yang Allah ridhoi. Tulisan ini bukan untuk curhat nasional. Yah, siapa tahu ada yang senasib dengan saya aja. Yuk, kita coba sama-sama. Jangan sampai ada cinta halal yang tak terbalas.

sumber: Di rahasiakan.. ^_^